Bersuci

Hukum Berwudhu dengan Sekali Basuh

hukum berwudhu

Berwudhu dengan Sekali Basuh

Mohon dijelaskan tentang hukum wudhu 3 kali melalui kran. Krn ada salah satu tokoh nasional yg melarang hal itu, dg alasan pemborosan.

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Pertama, Salah satu kebiasaan wudhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau mengulangi setiap gerakan sebanyak 3 kali, kecuali mengusap kepala.

Terdapat banyak dalil mengenai hal ini, diantaranya hadis dari Abdullah bin Zaid radhiyallahu ‘anhu, beliau mempraktekkan cara wudhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

فَأَكْفَأَ عَلَى يَدِهِ مِنَ التَّوْرِ، فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثَلاَثًا، ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فِي التَّوْرِ، فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ وَاسْتَنْثَرَ، ثَلاَثَ غَرَفَاتٍ، ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَغَسَلَ وَجْهَهُ ثَلاَثًا، ثُمَّ غَسَلَ يَدَيْهِ مَرَّتَيْنِ إِلَى المِرْفَقَيْنِ، ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَمَسَحَ رَأْسَهُ، فَأَقْبَلَ بِهِمَا وَأَدْبَرَ مَرَّةً وَاحِدَةً

Beliau menuangkan air di wadah ke tangannya, lalu beliau cuci tangan 3 kali. Lalu beliau memasukkan tangan ke wadah, kemudian digunakan berkumur dan menghirup air ke dalam hidung dengan 3 kali cidukan satu telapak tangan. Beliau mengambil air, lalu beliau gunakan untuk mencuci wajah 3 kali. Kemudian beliau mencuci kedua tangannya sampai ke siku sebanyak 2 kali. Kemudian beliau memasukkan tangannya ke air, beliau usap kepalanya dari depan ke belakang, lalu balik lagi ke depan, sekali….(HR. Bukhari 186).

Dalil lain adalah hadis dari Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu,

دَعَا بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْثَرَ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْمِرْفَقِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ، ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْكَعْبَيْنِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ غَسَلَ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ

Beliau meminta air lalu digunakan untuk berwudhu. Beliau mencuci kedua telapak tangannya 3 kali. Kemudian berkumur dan menghirup air ke dalam hidung 3 kali. Kemudian beliau mencuci wajah 3 kali. Kemudian mencuci tangan kanan sampai ke siku 3 kali, lalu mencuci tangan kiri sampai ke siku, seperti itu juga. Kemudian beliau mengusap kepala. Kemudian beliau mencuci kaki kanan sampai ke mata kaki 3 kali, lalu kaki kiri seperti itu juga.. (HR. Bukhari 164 & Muslim 226).

Ibnu Syihab – ulama tabi’in – mengatakan,

وَكَانَ عُلَمَاؤُنَا يَقُولُونَ: هَذَا الْوُضُوءُ أَسْبَغُ مَا يَتَوَضَّأُ بِهِ أَحَدٌ لِلصَّلَاةِ

Para guru kami mengatakan, ’Wudhunya Utsman merupakan wudhu paling sempurna untuk shalat.’ (Shahih Muslim, keterangan hadis no. 226).

Wudhu Sekali-Sekali atau Dua Kali-Dua Kali

Selain kebiasaan berwudhu 3 kali-3 kali, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga terkadang berwudhu sekali-sekali atau dua kali-dua kali.

Ibnu Abbas menceritakan,

تَوَضَّأَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّةً مَرَّةً

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu sekali-sekali. (HR. Bukhari 157)

Kemudian dari Abdullah bin Zaid radhiyallahu ‘anhu,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ

Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu dua kali-dua kali. (HR. Bukhari 158).

Berdasarkan hadis-hadis di atas, bahwa mencuci anggota wudhu sekali-sekali hukumnya wajib. Sementara mencuci 2 kali atau 3 kali, hukumnya anjuran. Inilah pendapat mayoritas ulama.

Kedua, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengajarkan kepada kita untuk bersikap tidak boros dalam menggunakan air ketika berwudhu. Dan itu menjadi praktek wudhu beliau. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ، وَيَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ، إِلَى خَمْسَةِ أَمْدَادٍ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu dengan air satu mud, dan mandi dengan air satu sha’, hingga 5 mud. (HR. Muslim 325)

Dalam riwayat lain, Anas radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَغْتَسِلُ بِخَمْسِ مَكَاكِيكَ وَيَتَوَضَّأُ بِمَكُّوكٍ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dengan 5 makuk dan wudhu dengan satu makuk. (HR. Muslim 325).

Keterangan:

  • Ukuran 1 mud: ukuran volume sebesar satu cakupan dua telapak tangan orang dewasa, yang digabungkan.
  • Ukuran 1 sha’ = 4 mud.
  • ’Makuk’ adalah takaran volume, seperti gantang. An-Nawawi menjelaskan, bahwa yang dimaksud ’makuk’ dalam hadis ini adalah ukuran satu mud. (Syarh Shahih Muslim, 4/7).

Kemudian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melarang seseorang berwudhu dengan mencuci lebih dari 3 kali. Dalam hadis dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma,

جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْأَلُهُ عَنِ الْوُضُوءِ، فَأَرَاهُ الْوُضُوءَ ثَلَاثًا ثَلَاثًا، ثُمَّ قَالَ: «هَكَذَا الْوُضُوءُ، فَمَنْ زَادَ عَلَى هَذَا فَقَدْ أَسَاءَ وَتَعَدَّى وَظَلَمَ»

Ada seorang badui yang menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya tentang tata cara wudhu. Beliau pun mengajarkan wudhu 3 kali- 3 kali. Kemudian, beliau bersabda,

“Seperti ini wudhu yang benar. Siapa yang lebih dari 3 kali, dia telah berbuat jelek, melampaui batas, dan zalim.” (HR. Nasai 140 dan dishahihkan al-Albani).

Beliau sampaikan demikian, agar umatnya tidak boros dalam menggunakan air ketika wudhu.

Sebagai hamba yang baik, selayaknya kita berusaha mengikuti apa yang disarankan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan tidak boros dalam menggunakan air ketika berwudhu. Baik untuk wudhu sekali-sekali, dua kali- dua kali, atau tiga kali-tiga kali. Namun bukan berarti kita melarang orang berwudhu 3 kali, karena pertimbangan boros. Karena wudhu sekali-pun bisa saja bersikap boros. Sebaliknya, orang bisa wudhu 3 kali, tanpa harus boros menggunakan air.

Dengan demikian, kita tidak menolak sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengajarkan wudhu 3 kali, dan tetap mengajarkan agar masyarakat tidak boros dalam menggunakan air ketika wudhu.

Allahu a’lam

Dijawab oleh ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com)

KonsultasiSyariah.com didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Indonesia.

Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.

  • SPONSOR hubungi: 081 326 333 328
  • DONASI hubungi: 087 882 888 727
  • Donasi dapat disalurkan ke rekening:
    BANK SYARIAH INDONESIA
    7086882242
    a.n. YAYASAN YUFID NETWORK (Kode BSI: 451)

🔍 Minum Susu Istri, Hubungan Tidak Direstui Orang Tua Menurut Islam, Bolehkah Sahur Setelah Adzan Subuh, Arti Ayam Berkokok Malam Hari, Doa Melancarkan Kelahiran, Doa Penyakit Ain

QRIS donasi Yufid